Gunung Nini, Perkebunan Teh Malabar Pangalengan Kab. Bandung |
PESONA WISATA ALAM PANGALENGAN
(Sepenggal
Sejarah dibalik Keindahanya)
Kota
Parahyangan tak pernah habis-habisnya menyuguhkan pesona alam yang menakjubkan,
banyak tempat-tempat yang menjadi destinasi dan incaran para pelancong baik
masyarakat pribumi maupun dari luar kota bahkan tak sedikit turis asing yang
datang dari mancanegara. Mari kita pergi ke salah satu tempat di Bandung
Selatan tepatnya di Pangalengan, Kabupaten Bandung. Tempat ini menyuguhkan
pesona alam yang menakjubkan dengan suasana pegunungan dan hamparan kebun teh
terhampar luas sejauh mata memandang. Bukan hanya keindahannya saja yang dapat
kita nikmati, dibalik itu semua kita juga akan disuguhkan dengan jejak-jejak
peninggalan sejarah masa kolonialisme Belanda.
Berlibur
dan mencari sedikit hiburan sangat penting dilakukan untuk menenangkan hati dan
pikiran kita setelah sibuk dengan segala aktivitas sehari-hari. Pangalengan,
Kabupaten Bandung mungkin bisa menjadi salah satu alternatif tujuan mengisi
akhir pekan bersama keluarga ataupun sahabat. Tempat ini menyuguhkan suasana
alam yang masih natural dan bisa memanjakan mata karena kita akan melihat
hamparan kebun teh yang dipagari oleh bukit-bukit yang menakjubkan dan sejuknya
udara khas pegunungan serta banyak perkebunan sayuran milik warga setempat yang
menambah warna-warni keindahannya. Banyak destinasi wisata yang ditawarkan
mulai dari pemandian air panas Cibolang, Danau/Situ Cileunca, Agrowisata, arung
jeram, sampai hiking semuanya bisa kita nikmati tergantung selera, selain itu
kita juga bisa menikmati berbagai macam olahan dari bahan dasar susu sapi
seperti karamel, dodol, kerupuk yang bisa dijadikan oleh-oleh.
Bukan
hanya menawarkan pesona alam yang menakjubkan, tempat ini juga mempunyai nilai
sejarah yang sangat tinggi yang terkadang luput dari perhatian banyak orang.
Salah satunya adalah adanya makam seorang tokoh berasal dari Belanda bernama
Karel Albert Rudolf Bosscha. Makam ini terletak diantara pepohonan teh di Kebun Teh Malabar. Bosscha adalah
seorang belanda yang sangat memperhatikan pendidikan bagi kaum pribumi dan juga
ahli dalam bidang astronomi. Ada sikap yang berbeda dalam diri Bosscha
dibandingkan dengan orang-orang Belanda lain yang pada saat itu menguasai
berbagai wilayah di Indonesia. Bosscha sangat memperhatikan kesejahteraan masyarakat
pribumi. Pada Tahun 1896 ia mendirikan dua pabrik teh dan menjadi pemilik kebun
teh diseluruh Kecamatan Pangalengan. Kemudian pada 1901 Bosscha juga mendirikan
sekolah dasar yang diperuntukan bagi anak-anak pribumi khususnya bagi anak
buruh dan pegawai perkebunan agar mereka bisa bersekolah secara gratis.
Makam Karel Albert Rudolf Bosscha |
Sampai
saat ini peninggalan-peninggalan dari Bosscha manfaatnya masih sangat terasa
oleh masyarakat setempat. Pabrik teh
yang dibangun sejak 1896 sekarang dikelola oleh orang pribumi dan pabrik
tersebut bisa menjadi sumber penghasilan bagi masyarakat setempat karena bisa
menyerap banyak tenaga kerja. Kemudian sekolah dasar yang dibangun sejak 1901
memberikan manfaat yang tak terhingga karena bisa memberikan kesempatan kepada
putra-putri pribumi dari generasi kegenarasi untuk bisa menganyam pendidikan.
Begitulah
sisi lain dibalik pesona keindahan alam Pangalengan. Dibalik keidahannya
tersimpan sejarah yang begitu berharga, banyak kisah yang luput dari
penghayatan, banyak peristiwa yang ternyata pengaruhnya masih terasa sampai
sekarang.
Mulailah
berwisata cerdas. Bukan hanya sekedar liburan tetapi lebih dari itu, bisa
memberikan kita pengetahuan baru juga mengambil pelajaran dari tempat-tempat
wisata yang kita kunjungi.
0 komentar:
Post a Comment